Archive for April, 2011
Pintu naik dan pintu turun
Di halte busway Kuningan Timur terpasang gambar tempel bertuliskan “pintu penurunan” dan “pintu penaikan”, secara makna mungkin maksudnya pintu tersebut diperuntukkan untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Namun secara bahasa istilah tersebut tidak benar. Seharusnya tertulis “pintu menurunkan” dan “pintu menaikkan” atau tertulis “pintu turun” dan “pintu naik”.
Saya mengira busway sedang merapikan antrian penumpang berdasarkan fungsi pintu setelah kurang berhasil menerapkan fungsi gender. Namun menilik busway dengan pintu penumpang terletak di tengah dan di belakang, saya sangsi pemisahan fungsi pintu itu juga tidak efektif. Pintu tengah lebih lebar daripada pintu belakang. Penumpang lebih memilih masuk lewat pintu yang lebih lebar dan keluar lewat pintu yang terdekat.
Di kota-kota yang fungsi bus berjalan dengan baik, mengoperasikan bus dengan pintu masuk dekat sopir dan pintu keluar di sebelah belakang atau tengah bus. Dengan maksud agar setiap penumpang yang masuk membayar pada kotak atau alat elektronik yang tersedia di samping supir, dan penumpang dapat keluar setelah menekan tombol yang ada di pintu keluar. Seperti yang terdapat pada bus PPD eks Jepang.
Saya lihat administrasi busway tidak mirip dengan bus kota, lebih mirip dengan kereta atau monorail, yang tidak perlu pemisahan pintu naik dan pintu turun. Bagaimanapun, kita apresiasi saja rencana ini, mudah-mudahan bukan sekedar trial and error pengelola busway.